"SELAMAT DATANG... SILAHKAN BACA GRATIS BUKU NAMAKU NAFIRI DENGAN KLIK BAGIAN PADA DAFTAR ISI (KANAN BLOG) TERIMA KASIH"

Friday, January 20, 2012

2. Memandang Rupa ALLAH (hal. 10 - 18)


Dalam bagian ini,

saya hendak membagikan kebahagiaan saya kepada Saudara sekalian
yang mungkin bertanya-tanya,

“Seperti apakah Rupa ALLAH yang telah saya lihat?”

Saya akan menceritakannya,
namun saya mohon dengan sangat,
“Renungkanlah bacaan ini dalam hati.”
Artinya: tidak ada keharusan bagi setiap orang
untuk percaya pada apa yang saya katakan,
tetapi jangan pula mencibir
dan jangan biarkan “lidah dan bibir” menjadi hakim yang tidak adil.
Bacalah dengan “hati terarah pada ALLAH”,
dan muliakanlah Tuhan kita, Yesus Kristus.


BAGAIMANA RUPA BAPA: ALLAH SEMESTA ALAM

Dengan jujur saya mengakui kepada Saudara sekalian,
bahwa saya belum pernah memandang wajah Bapa.

Dalam suatu penglihatan malam hari,
saya dapat mengambil bagian untuk turut merasakan kehadiran ALLAH Bapa,
tetapi saya tidak dapat memandang-Nya.

Baiklah saya menceritakan penglihatan tersebut:
suatu malam ketika saya sedang tidur,
roh saya pergi ke suatu tempat
di mana ada sekelompok anak kecil sedang asyik bermain.
Saya tidak mengenal mereka.
Kemudian, tiba-tiba saja anak-anak itu berhenti bermain.
Suasana menjadi hening seketika.

Lalu, saya tahu ADA yang datang.
Anak-anak itu spontan menyembah DIA yang datang.
Saya berada di barisan paling belakang.
Entah, tiba-tiba ada suatu kekuatan datang,
dan membuat saya bertekuk lutut turut menyembah.
Saya pun akhirnya menyadari bahwa ALLAH Bapa telah hadir di tempat itu.
Saya kehilangan kekuatan untuk dapat mengangkat wajah dan menatap Bapa.
Saya hanya dapat tertunduk menyembah.

Beberapa saat kemudian,
sekelompok anak itu berdiri dan saya juga ikut berdiri.
Saya pun menyadari bahwa ALLAH Bapa sudah tidak berada di situ lagi.

Lalu, seorang anak datang kepada saya dengan wajah berseri-seri.
Dia pun mengatakan kepada saya,
“Yah, memang benar. Tadi ALLAH Bapa ada di sini.”
Anak itu sangat gembira.
Saya pun memberitahu anak itu
bahwa saya tidak dapat memandang wajah Bapa.
Kemudian, anak itu memberitahu saya:
“ALLAH Bapa memiliki jenggot putih yang panjang.”

Hingga saat ini, saya masih bisa merasakan
betapa bahagianya anak yang berbicara dengan saya itu.
Kebahagiaan yang teramat sangat karena telah memandang wajah Bapa.

Jadi, sampai saat ini – saat saya menulis buku ini –
saya belum pernah memandang wajah Bapa
dalam rupa seperti yang dilihat oleh anak-anak itu.
Namun demikian, meskipun saya belum pernah melihat Bapa
sebagaimana anak-anak itu melihat-Nya,
tetapi saya tetap berbahagia karena dapat merasakan kehadiran Bapa.

Dalam beberapa kesempatan,
saya diperbolehkan untuk mendengar suara ALLAH Bapa.
Suara-Nya adalah suara dengan warna yang berbeda
dengan Yesus Kristus maupun Roh Kudus.
Saya mendengar “Suara ALLAH Bapa”
begitu dalam, kuat, tegas, dan penuh kuasa.
Suara-Nya bagaikan suara seorang ayah sekaligus penguasa.

Saya mendoakan Saudara sekalian,
supaya Saudara pun beroleh anugerah untuk mendengar suara ALLAH Bapa.
Meskipun sekarang belum semua orang dapat mendengar-Nya,
namun percayalah dengan sungguh,
bahwa ALLAH Bapa sungguh-sungguh ADA dan sungguhsungguh NYATA.


BAGAIMANA RUPA YESUS – PUTRA ALLAH?

Sungguh suatu misteri iman
dan suatu kebahagiaan yang tak terkira
bahwa saya beroleh karunia untuk memandang Putra ALLAH.
Ketika saya memandang Dia,
saya pun memandang “Jalan, dan Kebenaran, dan Hidup.”

Saya hanya manusia biasa,
sesungguhnya saya tidak pantas bahwa Tuhan Yesus datang pada saya.
Namun, kebaikan Yesus sungguh tiada tara,
Dia telah berkenan datang pada saya.
Bukan saya yang terlebih dahulu memilih Yesus,
melainkan Yesuslah yang memilih saya.

Dan, inilah Dia yang datang pada saya:

1. Yesus datang dalam rupa “Anak Domba ALLAH”

Begitu indah rupawan.
Begitu mulia dan megah.
Warna Anak Domba itu seperti warna gading
dan agak coklat muda keemasan.

2. Yesus datang dalam rupa “Bayi dalam Gendongan Bunda Maria”

Begitu mungil.
Begitu tak berdaya.
Begitu butuh perlindungan.
Bayi Yesus tampak seperti bayi lainnya.
Dibungkus dengan kain polos berwarna putih.

3. Yesus datang dalam rupa “Seorang Kanak-Kanak”

Begitu manis dan lembut tatapan-Nya.
Begitu ingin ditemani dan dikasihi oleh orang-orang di sekitar-Nya.
Rambut Yesus hampir menyentuh dagu.
Rambut-Nya berwarna coklat dan ikal.
Kanak-kanak Yesus memakai baju terusan berwarna putih.

4. Yesus datang dalam rupa “Seorang Remaja Beranjak Dewasa”

Yesus tampak masih sangat muda.
Dia kelihatan seperti seorang remaja beranjak dewasa.
Tuhan Yesus memakai jubah putih
dengan kain merah yang disampirkan pada jubah-Nya.
Rambut Yesus berwarna coklat tua.
Rambut-Nya menyentuh bahu.
Tatapan mata-Nya menembus jiwa.

5. Yesus datang dalam rupa “Seorang Lelaki Dewasa”

Yesus tampak dewasa dalam usia di atas tiga puluh tahun.
Wajah Yesus berbentuk lonjong dengan tulang pipi tegas.
Wajah-Nya tampak sedikit kurus.
Yesus adalah lelaki tampan dengan raut muka seorang pemimpin.
Rambut Yesus berwarna coklat hampir kehitaman.
Panjang rambut-Nya sedikit melewati bahu.
Tatapan mata-Nya penuh perhatian.

6. Yesus datang dalam rupa “Lelaki dengan Wajah Sengsara”

Yesus memperlihatkan Diri-Nya berkali-kali
dalam keadaan-Nya yang sedang menderita di kayu salib.
Secara khusus saya menggambarkan wajah-Nya yang sengsara
dalam bagian lain buku ini.
Yesus sungguhsungguh adalah manusia yang menderita.
Tatapan mata-Nya penuh kesedihan dan belas kasihan.
Di dalam mata Yesus saya menemukan
bahwa kelemahan saya telah ditutupi oleh kekuatan-Nya;
kesalahan saya telah disembunyikan di dalam luka sengsara-Nya;
dan dosa-dosa saya sudah ditebus dengan menyerahkan nyawa-Nya.

7. Yesus datang memberi berkat

Dalam beberapa penglihatan,
Yesus datang dan memberi berkat,
namun tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Sekali waktu Yesus datang,
dan saya melihat-Nya memberi berkat
dengan menggerakkan tangan kanan-Nya dari atas ke bawah,
lalu dari kiri ke kanan.
Yesus memberi berkat dengan membuat sebuah Tanda Salib,
Tanda Kemenangan-Nya.
Tuhan Yesus menggerakkan tangan-Nya dengan pelan,
Dan cahaya putih bagaikan asap yang terang mengiringi gerakan tangan-Nya.
Gerakan pemberian berkat yang diberikan Yesus
adalah sama persis dengan yang biasa diberikan seorang Imam
pada bagian akhir sebuah Misa Kudus.

8. Yesus datang memberi pesan

Dalam beberapa penglihatan
– baik ketika saya melihat-Nya maupun ketika saya tidak melihat-Nya –
saya mendengar suara Tuhan Yesus.
Dia mengingatkan saya akan hal-hal tertentu.
Dia juga memberikan pesan-pesan tertentu
bagi saya, keluarga, dan orang-orang lainnya.
Suara Yesus berbeda dengan suara Bapa maupun suara Roh Kudus.
Suara Yesus bening, lembut, tenang, bersahabat, namun tajam dan penuh kuasa.
Suara Yesus bagaikan suara seorang sahabat yang juga adalah seorang pemimpin.
Saya mendoakan Saudara sekalian,
supaya Saudara pun beroleh anugerah untuk mendengar suara Yesus Kristus.
Meskipun sekarang belum semua orang dapat mendengar-Nya,
namun percayalah dengan sungguh,
bahwa Putra ALLAH sungguh-sungguh ADA dan sungguhsungguh NYATA.


BAGAIMANA RUPA ROH KUDUS ROH ALLAH?

Sungguh merupakan suatu kedamaian
dan ketentraman jiwa yang begitu dalam,
bila kita dapat mengenal dan mengalami Roh Kudus dalam hidup kita.
Roh Kudus adalah Penghibur dan Penuntun.

1. Roh Kudus hadir dalam rupa “Merpati”

Dalam beberapa kesempatan,
Roh Kudus berkenan memperlihatkan ujud-Nya
dalam rupa “Burung Merpati Putih”.
Sesungguhnya, saya belum pernah melihat burung merpati secara langsung.
Saya hanya melihatnya dalam gambar-gambar dan juga dalam foto-foto.
Intinya, saya tidak tahu bagaimana ukuran burung merpati yang sebenarnya.
Namun, saya melihat “Burung Merpati Putih”
– lambang kehadiran Roh Kudus dalam penglihatan saya –
dalam rupa yang demikian:
“Merpati Putih” dengan warna putih susu yang bersih.
Jika “Merpati Putih” itu sedang berdiam dan tidak mengepakkan sayap,
maka tinggi “Merpati Putih” itu adalah sekitar lima belas sentimeter.
Merpati itu tampak sangat indah dan mengagumkan.

2. Roh Kudus hadir memberi pesan

Kehadiran Roh Kudus sangat dekat dengan hidup saya.
Dia tinggal dalam saya, dan saya dalam Dia.
Roh Kudus meyakinkan saya, bahwa:
dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
maka Yesus Kristus dan ALLAH Bapa turut hadir di situ.
Roh Kudus sering kali hadir
memberi penghiburan, kekuatan, tuntunan, dan juga peringatan-peringatan.
Roh Kudus sangat menolong saya
dan juga orang-orang yang dititipkan Tuhan pada saya.
Roh Kudus senantiasa menuntun kami
supaya terus bertobat, memperbaiki diri,
dan mengusahakan hidup yang berkenan di hadapan ALLAH.
Dalam banyak kesempatan,
Roh Kudus memberitahu saya perihal kejadian-kejadian
yang belum terjadi saat ini, namun akan terjadi di masa yang akan datang.
Dia menyuruh saya untuk meneruskan berbagai peringatan
kepada setiap orang lainnya,
supaya orang-orang beroleh kesempatan untuk kembali pada jalan-jalan Tuhan.
Secara khusus,
Roh Kudus terus berbicara mengenai beberapa hal di bawah ini:

1.
Persatuan iman yang sungguh-sungguh dalam Gereja Katolik,
serta perbuatan nyata dalam merangkul gereja-gereja lainnya
untuk berjalan beriringan memuliakan ALLAH
di dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus.

2.
Kesalahan-kesalahan dalam gerakan karismatik seharusnya diluruskan,
dan janganlah menolak Roh Kudus yang berkarya dalam gerakan karismatik.

3.
Perihal penyembuhan alternatif, meditasi,
dan praktik pencerahan spiritual lainnya yang tidak berkenan di hadapan ALLAH.

4.
Sikap yang mendua hati,
yang sudah memilih Tuhan namun masih tetap menyembah berhala.

5.
Sikap yang menghakimi sesama – termasuk menghakimi agama orang lain,
yang mencerminkan kesombongan pribadi dan kurangnya kerendahan hati,
seakan-akan diri sendiri bukan lagi seorang pendosa.

6.
Sikap yang tidak takut akan ALLAH,
yang menganggap bahwa tindakan aborsi adalah wajar dan biasa saja.

7.
Sikap manusia yang telah melanggar “Sepuluh Perintah ALLAH”,
Namun tidak punya kehendak baik untuk berdamai dengan ALLAH.

8.
Sikap manusia yang terlalu banyak mengeluarkan kata-kata yang sia-sia,
yang secara sadar atau tidak sadar telah menyakiti hati sesama,
dan menghina ALLAH
(Ingatlah! Pada Hari Penghakiman,
setiap perkataan sia-sia yang Saudara ucapkan,
harus Saudara pertanggungjawabkan di hadapan ALLAH!).

9.
Iman yang kosong, pengharapan yang hampa, dan kasih yang dingin
(Membuat manusia kalah dalam peperangan rohani,
yang mengakibatkan rupa-rupa kesedihan dan kekacauan,
seperti: perpecahan, pertengkaran, perzinahan, perceraian,
serta berbagai bentuk kesengsaraan lainnya).

10.
Dan, yang paling UTAMA yang diperingatkan ALLAH adalah
Bahaya dosa asal, yaitu: “Kehendak ingin menjadi sama seperti ALLAH!”


Roh Kudus telah berbicara mengenai banyak hal,
namun pada bagian ini, atas dorongan Roh, saya menuliskan hal-hal tersebut di atas
sebagai suatu perenungan bagi kita semua.

Tuhan menghendaki
agar kita segera bertobat,
memperbaiki diri,
dan mengandalkan belas kasihan Yesus dalam segala hal,
sebelum tiba “Hari yang Dahsyat” itu.

Suara Roh Kudus berbeda
dengan suara Bapa maupun suara Yesus Kristus.
Suara Roh Kudus terdengar manis dan menentramkan.

Jika Roh Kudus berbicara kepada saya,
maka Dia akan mempersiapkan hati, jiwa, dan pikiran saya,
agar menjadi kosong dari segala pikiran duniawi.

Dalam berbagai kesempatan,
Roh Kudus senantiasa menuntun saya
untuk menyimak dengan penuh perhatian,
pada sesuatu hal yang hendak ditunjukkan-Nya.

Cara Roh Kudus berbicara kepada saya
adalah bagaikan seorang guru yang sedang mengajar muridnya.
Entah yang dikatakan-Nya itu
sesuatu yang baik dan yang ingin didengar,
atau sesuatu yang buruk dan yang tidak ingin didengar;
namun setiap kali Dia berbicara,
Dia akan mempersiapkan saya
untuk menjadi seorang pendengar yang taat.
Saat itu saya akan merasa tenang.
Sesudah Dia tidak berbicara lagi,
barulah logika saya bisa berjalan sendiri,
bersama dengan rasa bahagia atau mungkin rasa takut,
akibat mendengar apa yang dikatakan-Nya.

Roh Kudus sangat menolong saya dalam segala hal
seturut dengan yang dikehendaki-Nya.

Saya mendoakan Saudara sekalian,
supaya Saudara pun beroleh anugerah untuk mendengar suara Roh Kudus.
Meskipun sekarang belum semua orang dapat mendengar-Nya,
namun percayalah dengan sungguh,
bahwa Roh ALLAH sungguh-sungguh ADA dan sungguhsungguh NYATA.

Demikianlah gambaran-gambaran yang saya berikan
mengenai “RUPA ALLAH” dalam pribadi Bapa, Putra, dan Roh Kudus.
Semoga apa yang saya bagikan ini dapat menjadi sebuah kekuatan baru
dalam hidup Saudara sekalian,
untuk tetap teguh dalam memegang kepercayaan, bahwa:

“ALLAH ITU ADA DAN DIA NYATA”

Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya

-----------------------------------------------------------------------

*note: gambar-gambar pada halaman 17 & 18