Wednesday, December 31, 2008
Beberapa Saat Lagi Kita Menuju Tahun 2009
Selamat berdoa dan mengucap syukur...
Penglihatan Saat Misa Malam Natal 2008
Sore hari saya, Ibu Teresa, dan Maudole mengikuti Misa Malam Natal di Gereja St. Yohanes Rasul, Pringwulung, Yogyakarta. Misa dibuka dengan drama Natal singkat, yang kemudian diteruskan saat mengisi bagian kotbah dalam Liturgi Bacaan.
12 Lilin Bagi 12 Suku Israel
(Selasa, 30 Desember 2008) Hari ini adalah hari kedua dimana saya memasang 12 lilin bagi 12 Suku Israel, memohon agar selaput yang menutupi mata batin mereka segera dibukakan ALLAH, dan mereka segera berseru: “Diberkatilah Dia yang datang dalam Nama TUHAN!”
Doa Silih Memulihkan Saya
(Selasa, 30 Desember 2008) Dari siang hingga sore saya dilanda keresahan luar biasa. Saya merasa ditinggalkan dan sangat sendirian. Saya pikir mungkin ini karena ada suatu alasan pribadi … Sekujur tubuh saya turut merasakan sakit dalam batin, sehingga secara fisik saya pun merasa sakit dan tak mampu menggerakkan tubuh. Saya tidak dapat beraktivitas dengan normal.
Thursday, December 11, 2008
Dengan apakah kamu samakan AKU ini?
Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satupun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat. Mengapakah engkau berkata demikian, hai Yakub, dan berkata begini, hai Israel: "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.
Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya. Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yesaya 40:25-31)
-----------------------------------------------------
Bacaan harian ini mengingatkan saya pada firman yang saya terima dari ALLAH Bapa, yang dimuat dalam Buku NAMAKU NAFIRI: Lihatlah, Anak Domba Allah! Hal. 281. Bag.V.56:
ALLAH BAPA: “Bahaya Dosa Asal”
Dalam bagian ini, berulang kali Bapa mengulangi perihal jerat-jerat yang dapat menjatuhkan manusia dalam dosa asal. Berulang kali Bapa menekankan untuk tidak mencari kesembuhan/keselamatan dalam hal-hal yang tidak berkenan di hadapan-Nya.
Banyak orang sekarang ini berpikir bahwa jika dengan cara ini atau cara itu seseorang dapat disembuhkan/diselamatkan, sekalipun dengan praktik penyembuhan alternatif yang tidak berkenan di hadapan Tuhan, maka hal tersebut dapat dikatakan sebagai kesembuhan yang berasal dari ALLAH.
Namun inilah yang Bapa katakan:
“Jika demikian,
MAKA DENGAN APAKAH KAMU SAMAKAN AKU INI? ….”
* Sesuai pembicaraan dengan Penerbit Fivestar Publishing, maka dalam waktu dekat ini Buku NAMAKU NAFIRI: Lihatlah, Anak Domba Allah! akan segera diluncurkan di internet supaya dapat dibaca GRATIS oleh semua orang. Mohon dukungan doanya. Terima kasih.
Monday, December 8, 2008
Teladan Ketaatan Santa Maria
"Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan;
jadilah padaku menurut perkataanmu itu."
Betapa Maria harus menerima dengan rendah hati segala pergunjingan yang timbul karena tiba-tiba perutnya membesar. Dia hamil!
Kepada siapakah Maria bertanya bahwa memang sungguh malaikat Allah yang telah menampakkan diri kepadanya? Bagaimana dia bisa begitu yakin bahwa malaikat yang datang itu bukan Iblis yang sedang menyamar seperti serigala berbulu domba? Bagaimana Maria yakin bahwa dia tidak sedang tertipu dengan khayalannya sendiri??
Saya tidak tahu bagaimana orang-orang dapat menjawab pertanyaan ini dengan tepat selain Bunda Maria sendiri yang paling tahu jawabannya.
Beberapa waktu terakhir ini saya sering mendapatkan pertanyaan-pertanyaan seperti... "Mbak Tinny, saya sering melihat ini atau mendengar itu... Bagaimana saya tahu bahwa ini dari TUHAN? Bagaimana kalau ini adalah tipuan Iblis? Bagaimana kalau ini adalah hasil dari pikiran saya sendiri?"
Aduh, Bundaku Maria... seandainya kau hidup di jaman ini, tentulah kau dapat menjawab pertanyaan mereka... Atau mungkin kau juga tak dapat menjawabnya, karena mengalami ALLAH dan segala sesuatu yang berasal dari-Nya merupakan sesuatu yang sangat pribadi. Sesuatu yang berkaitan erat dengan iman. Siapakah yang mengatakan padamu ya Bunda Maria, bahwa kau tidak sedang tersesat ketika malaikat Allah mengunjungimu??
KEBENARAN berbicara kepada anak-anak yang memberi hati untuk mendengarkan kebenaran. KESESATAN berbicara kepada anak-anak yang memberi hati untuk mendengarkan kesesatan.
Maka, kepada siapakah dan di manakah hati kita terpaut, di situ jugalah kita akan menemukan jawaban tentang siapakah ini yang sementara menuntun langkah hidup kita; ROH ALLAH, roh jahat, ataukah kedagingan kita...
Yesus bersabda: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku." (Yoh 18:37)
Maria Bunda Yesus adalah model ketaatan seorang yang berasal dari kebenaran dan yang mendengarkan suara kebenaran. Semoga dengan teladan hidup Santa Perawan Maria--yang hidupnya berkenan di hadapan Allah--kita boleh masuk dalam pengharapan bahwa kita tidak sedang disesatkan.
Semoga Bunda Maria menolong mendoakan kita dan memperolehkan bagi kita rahmat-rahmat yang paling kita butuhkan.
Wednesday, November 26, 2008
SUNGGUHKAH KITA MENGASIHI MEREKA YANG KELAPARAN??
Jika nanti Tuhan Yesus menanyai saya, “Kapankah engkau memberi AKU makan melalui salah seorang yang hina di sekelilingmu?”, maka akan sangat sulit untuk mengatakan “Ada Tuanku… pernah… saya pernah memberi makan…” Dan, saya pun akan terdiam! Siapa yang telah saya beri makan? Dari seribu yang saya lihat kelaparan, mungkin hanya satu yang saya beri makan.
Tapi memang… jika teringat perkataan Mother Teresa dari Calcutta “Bukan seberapa banyak pekerjaan yang kita lakukan, tapi seberapa banyak cinta yang kita taruh dalam pekerjaan kita” ....
SUSU, ANGGUR, BISKUIT JADI PASIR
Tanggal 7 November 2008, pukul 17.00, saya mendapatkan penglihatan ketika sedang mendaraskan Rosario merenungkan peristiwa-peristiwa sedih kehidupan Yesus. Saat Peristiwa Sedih yang ke-5 “Yesus wafat di salib”, sebuah sendok susu tampak melayang di hadapan saya.
Sendok berwarna putih itu sama seperti yang biasa ditemukan di dalam kaleng-kaleng susu. Tapi… ada yang aneh! Isi sendok itu sama sekali bukan susu, melainkan pasir berwarna hitam ....
BISKUIT PASIR YANG BISA DIMAKAN
.... Ketika biskuit itu sudah berada dekat mulut, barulah saya menyadari bahwa biskuit itu terbuat dari pasir! Namun terlambat… biskuit itu secara otomatis masuk ke dalam mulut. Spontan saya mengunyah biskuit pasir itu. Tapi herannya… biskuit pasir itu rasanya seperti biskuit normal lainnya. Rasa biskuit, bukan rasa pasir! ....
Saturday, November 22, 2008
MISTERI ANGKA 23
Sebelum mengirimkan sms itu, saya sering mendapatkan tanda-tanda dengan angka “23”. Tanda-tanda itu mengisyaratkan bahwa sesuatu akan terjadi. Sesuatu itu adalah KEMENANGAN. Dan, jujur saya sempat berpikir bahwa mungkinkah maksudnya adalah sinkhole di Jogjakarta terjadi tanggal 23… Mengapa saya berpikir demikian? Karena, tanda-tanda dengan angka 23 adalah tanda-tanda yang diberikan sebagai tanda kemenangan. Dan, perihal sinkhole yang akan terjadi di Jogjakarta, TUHAN ALLAH mengatakan bahwa: “Jogjakarta akan menjadi tanda penghukuman bagi orang yang tidak percaya. Tapi bagi orang yang percaya, Jogjakarta menjadi TANDA KEMENANGAN bagi Nama Yesus, bagi Maria Bunda-Nya, dan bagi Gereja-Nya.”
PENGLIHATAN SEORANG IBU: TANAH ALUN-ALUN KERATON YOGYAKARTA TERBELAH-BELAH
Hari masih subuh ketika Ibu muda ini bangun dan bermain dengan bayinya. Jam menunjukkan kira-kira pukul 03.30 ketika Ibu ini tiba-tiba tidak sadarkan diri dan rohnya terbawa ke tempat lain.
Tiba-tiba saja dia melihat dirinya sudah berada di alun-alun utara Keraton Yogyakarta. Dia berdiri berdekatan dengan dua pohon besar yang ditanam di situ. Lalu dia melihat ada angin sangat kencang seperti puting beliung bertiup dan mengangkat dua pohon itu dari akarnya dan menghempaskannya kembali ke tanah.
Ketika kedua pohon besar itu terbanting ke tanah, Ibu muda ini melihat kepanikan terjadi dan mendengar suara...
BUNDA MARIA BERSELUBUNGKAN CAHAYA MERAH DARAH & AIR--DITEMANI ST. BERNADETTE
Saya berjalan di tengah hutan. Ada banyak pepohonan di tempat itu. Lalu, dari kejauhan saya melihat ada cahaya yang terang benderang. Cahaya itu datang dari dataran yang lebih tinggi. Dan, saya mencoba mendekati cahaya itu. Ketika semakin dekat, saya melihat ada sosok seorang wanita berselubungkan cahaya berwarna merah transparan. Cahaya itu tampak kemilau gilang gemilang.
Cahaya merah itu warnanya seperti campuran darah dan air, sehingga menimbulkan efek transparan. Tapi, meskipun seperti darah dan air...